Terima Kasih atas Kunjungannya

Senin, 02 Mei 2011

Tantangan Baru terhadap Strategi Pembangunan

Tantangan Baru terhadap strategi pembangunan
pemikiran untuk merumuskan dan melaksanakan strategi pembangunan pertanian Indonesia mengingat tantangan (dan peluang) ke depan lebih kompleks dan saling berkait erat. Pembangunan pertanian Indonesia pada beberapa tahun ke depan masih akan dihadapkan pada beberapa isu mendasar dan tantangan baru yang merupakan dampak dari krisis finansial global, lonjakan harga pangan yang bersamaan dengan lonjakan harga minyak bumi dunia. Sektor pertanian harus menghadapi faktor eksogen yang terkadang datang tiba-tiba, seperti: instabilitas atau fluktuasi harga pangan yang luar biasa tinggi, fenomena perubahan iklim yang mengacaukan ramalan produksi, serta variabilitas cuaca yang semakin tidak bersahabat.
Pada tingkat makro global, posisi negara-negara berkembang yang nota bene memiliki jumlah penduduk lebih besar dari negara-negara maju, masih belum dapat melepaskan diri dari permasalahan struktural dalam sistem produksi dan konsumsi,  ketahanan pangan, kemiskinan, pengangguran, kualitas pendidikan dan lain-lain. Ditambah lagi, saat ini terdapat kecenderungan beberapa negara untuk semakin mementingkan urusan pangan dan pertanian di dalam negerinya sendiri, bahkan dengan menerapkan strategi proteksi yang cenderung berlebihan.
Bagi Indonesia, apa pun tantangannya, strategi pembangunan pertanian dapat dikatakan berhasil apabila mampu berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga tidak semata berorientasi pada peningkatan produksi fisik sekian macam komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan. Kriteria keberhasilan itu seharusnya dapat diukur dari perbaikan tingkat pendapat rumah tangga petani (dan pelaku di sektor lain), peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta perbaikan indikator makro seperti pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran.
1.  Prioritas Pembangunan Pertanian Pemerintah
Sampai pada kuartal pertama tahun 2011 ini, Pemerintah tekah menyelesaikan empat prioritas penting, yaitu (1) penyusunan peraturan pemerintah tentang usaha pertanian komersial, (2) pencanangan usaha pangan skala luas (food estate), (3) cetak biru peningkatan nilai tambah dan daya saing industri pertanian berbasis pedesaan, dan (4) cetak biru swasembada pangan berkelanjutan.  Berikut ini penjelasan singkat tentang prospek pencapaian dari keempat prioritas pemerintah tersebut.
Dua prioritas pertama sebenarnya lebih bersifat administratif-birokratis sebagai acuan untuk melaksanakan strategi “pengadaan lahan” di atas, yang telah dituangkan dalam suatu Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010 tentang Usaha Pertanian Komersial yang merupakan penjabaran dari Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Budidaya Pertanian. Masyarakat hanya berharap bahwa pelaksanaan dari PP 18/2010 itu tidak boleh terlalu gegabah mengabaikan agribisnis dan pertanian skala kecil, apalagi jika sampai menggusur.
Dua prioritas terakhir memang lebih banyak bersifat strategis dan akademis, sehingga mensyaratkan kedalaman analisis dan akurasi data yang digunakan. Kesalahan atau kealpaan memperhitungkan dua faktor penting tersebut, juga akan dapat menghasilkan kinerja sektor pertanian yang tidak secerah yang diharapkan. Peningkatan nilai tambah akan jauh lebih bermakna jika disesuaikan dengan proses transformasi dari keunggulan komparatif menuju keunggulan kompetitif. Nilai tambah akan bervisi perbaikan kesejahteraan pelaku dan perbaikan ekonomi bangsa jika strategi yang disusun juga sejalan dengan perbaikan kapasitas pelaku dan peningkatan skala usaha. Strategi baru ini pasti mensyaratkan perbaikan penguasaan teknologi dan informasi pasar.
2. Strategi Swasembada Pangan Berkelanjutan
Strategi swasembada berkelanjutan bagi pangan strategis: beras, jagung, kedelai, gula, dan daging telah mulai menjadi agenda diskusi publik yang menarik. Pencapaian Indonesia dalam peningkatan produksi pangan strategis mungkin perlu diapresiasi, sekalipun masih terdapat kontroversi statistik dan metode penghitungan. Misalnya, angka resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa produksi beras pada 2009 mencapai 62,6 juta ton gabah kering giling atau meningkat 3,71 persen dari 60,3 juta ton produksi tahun 2008. Kecenderungan yang terus meningkat ini tentu sangat diharapkan untuk mendukung pencapaian swasembada berkelanjutan.
Karakter produksi beras yang sangat politis juga perlu menjadi perhatian berbagai pengampu kepentingan, karena sensitivitas komoditas pangan pokok ini terhadap beberapa keputusan politis, gejolak harga, manajemen stok, dan beberapa perubahan yang terlalu radikal. Opsi strategi  peningkatan produksi wajib diteruskan, tidak setengah-setengah atau hanya bertumpu pada strategi perluasan areal panen (pencetakan sawah-sawah baru), tapi perlu bervisi peningkatan produktivitas per satuan lahan dan per satuan tenaga kerja atau dalam konteks peningkatan efisiensi teknis dan ekonomis sesuai dengan karakter setempat.
Produksi jagung tahun 2009 sekitar 17 juta ton, terutama karena peningkatan luas panen di beberapa sentra produksi jagung di Sulawesi dan Sumatera, terutama jagung hibrida yang juga menjadi input industri makanan ternak. Pada tahun 2010 produksi jagung juga masih diperkirakan meningkat, karena penggunaan benih unggul jagung hibrida semakin memasyarakat, dan bahkan cenderung telah menjadi kebutuhan petani.  Di luar musim panen Indonesia harus mengandalkan jagung impor, maka tugas berat pemerintah menjadi lebih berat dalam stabilitas harga jagung. Jika harga jagung domestik tidak
Produksi kedelai tahun 2009 telah mendekati 701 ribu ton biji kering, suatu peningkatan signifikan dibandingkan angka produksi tahun 2008 yang hanya tercatat 590 tibu ton.  Namun demikian, pada tahun 2010, prospek produksi kedelai tetap menghadapi tantangan berat karena faktor internal ekonomi dan kebijakan di dalam negeri sendiri.  Sepanjang produksi dalam negeri masih berada jauh di atas konsumsinya, maka ketergantungan pada kedelai impor akan menjadi bom waktu yang membahayakan. Strategi peningkatan produksi kedelai perlu dilakukan melalui pengembangan benih unggul tahan kering, varietas kedelai dengan galur murni asli Indonesia, seperti kedelai hitam Varietas Cikuray, Mallika, dan lain-lain yang mampu mendukung pengembangan industri pangan, seperti kecap, industri kuliner dan sebagainya.
Jika Pemerintah tetap meneruskan kebijakan liberalisasi perdagangan kedelai dan memberlakukan tarif bea masuk rendah 0 %, maka dampak negatif yang ditimbulkannya adalah ketergantungan Indonesia terhadap kedelai impor yang makin besar. Ketika produksi di dalam negeri telah mampu mendekati tingkat konsumsinya, maka kebijakan proteksi dapat diterapkan, termasuk mengenakan tarif impor tinggi dan/atau kebijakan kuota sebagai implementasi pencadangan usaha untuk kemajuan industri mikro kecil dan koperasi. Hal yang perlu dikedepankan adalah upaya menjunjung tinggi prinsip kemitraan swasta besar, usaha mikro, kecil dan koperasi dalam kerangka persaingan usaha yang sehat.
Produksi gula tahun 2009 mencapai 2,84 juta ton yang masih cukup jauh dari total kebutuhan konsumsi gula di Indonesia yang diperkirakan mencapai 4,85 juta ton. Harga gula dunia yang melambung tinggi pada awal tahun 2010 ini seharusnya menjadi insentif tersendiri bagi pelaku ekonomi di sektor gula untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya. Keputusan impor gula seharusnya dilandasi taktis-strategis yang jitu agar tidak mengganggu sistem insentif di atas. Manajemen harga gula di dalam negeri sebenarya lebih banyak ditentukan oleh mitra dagang atau importir produsen (IP) untuk mengimpor gula mentah dan status importir terdaftar (IT) dengan 75 persen bahan baku berasal dari tebu petani. Empat BUMN masuk klasifikasi IT adalah: PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, PTPN X, PTPN XI, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI).
3. Langkah ke Depan
Sebagai penutup, pembangunan pertanian juga wajib meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan dan perikanan yang juga mampu menghasilkan devisa dari prioritas ekspor selama ini.  Misalnya, kelapa sawit Indonesia masih akan terus merajai pasar dunia, yang kini memperoleh tantangan baru dalam visi keberlanjutan dan pelestarian lingkungan hidup. Karet, kopi, kakao, dan lada Indonesia juga kan terus mampu menguasai pasar dunia. Komoditas perikanan tangkap dan budidaya seperti ikan tuna, cakalang, dan udang masih akan menjadi andalan ekspor dan perolehan devisa yang dapat menggerakkan perekonomian.
Strategi utama yang wajib dijalankan pada komoditas bernilai ekonomi tinggi tersebut adalah bagaimana caranya agar petani dan nelayan (skala kecil) juga mampu menerima manfaat ekonomis yang besar agar lebih bergairah dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensinya. Di sinilah strategi pemihakan dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat madani menjadi sangat mutlak dan tidak dapat ditawar lagi.
Ke depan, strategi peningkatan produktivitas dan efisiensi itu wajib dikemangkan melalui aplikasi teknologi baru, yang dihasilkan melalui perjalanan panjang penelitian dan pengembangan (R and D), serta penelitian untuk pengembangan (R for D). Dunia usaha dan sektor swasta Indonesia secara umum perlu secara nyata melaksanakan kemitraaan strategis dengan peguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian pangan, yang sebenarnya tersebut di segenap pelosok Indonesia. 

12 komentar:

  1. Royana Riah Ginting
    05101007107
    Agroekoteknologi C



    Pembangunan pertanian berkelanjutan kedepan haruslah memprioritaskan pertanian berkelanjutan sebagai sistem pertanian pangan.Karena pertanian berkelanjutan berorientasi masa depan, berorientasi lingkungan dan mengembalikan mekanisme budidaya pertanian pada fitrahnya.Salah satu sistem pertanian berkelanjutan yang memungkinkan diembangkan saat ini adalah sisitem pertanian organik.
    Selain itu infrastruktur juga beerperan peting dalam menyuseskan pembangunan petanian Indonesia.Infrastruktuur yang baik akan memudahkan petanai dalam proses budidaya mengakses sarana produksi dan menjua hasil tnainya.Infrastruktur yang sangat di butuhkan oleh petani diantaranya yaitu sarana irigasi, jalan, jembatan, pasar.
    Pembangun pertanian di Indonesia selalu di identikkkan dengan ketersediaan pangan atau ketahanan pangan.Ketersediaan pangan selalu menjadai indikator berhasil tidaknya program pembangunan pertanian.jKetahanan pangan tetap harus menjadi priortas utama pembangunan pertanian di Indonesia.Mengingat luas wilayah keanekaragaman komoditas pangan dan sumber daya manusia Indonesia masih memungkinkan kita untuk berswasembada.

    BalasHapus
  2. nama:kartini samosir
    nim :05101007104

    Infrastruktur yang sangat di butuhkan oleh petani diantaranya yaitu sarana irigasi, jalan, jembatan, pasar.haruslah bener2 dilkasanakan agar para petani dapt melaksankan kerjanya dengan baik .Tanpa adanya perhatian dari pemrintah mengenai itu bagamana petani dpat menjalankan kerjanya .
    diharapkan dengan adanya pembngunan pertanian dapt meningkatkan produksi pertanian
    dan menghilangkan pertanian yang bersifat komersial menjadi pertanian yang modern
    dengan demikain menghasilkan produk dari negara kita.
    karean menurut saya kita sebagai bangsa Indonesia kaya akan alam dan tanah yang subur kurang memanfaatkan lahan yang ada..malah kita sering diimpirt..
    pemeritah seharusnya lebih mempelajari tentnag pembnagunan petani dan melaksanakannya .

    BalasHapus
  3. nama:kartini samosir
    nim :05101007104
    kelas :c

    masyarakt indonesia pada umumnya bemata pencharian pertanian dan Indonesia memiliki tanah yang subur.tetapi knpa masyarakt Indonesia bnyak yang ridak mkamur??dan knpa masi ada mintak diimpor beras.
    Mnerut saya pembnguna pada pertanian di indonesia kurang tept,itu dikarenakan kurngnya perhatian dari pemrintah terhadap pemerintah
    seharusnya pemabngunan pemeritnah dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian .Dan dengan adanya pembnguan dapat mampu meningkatkan kesejahteraan petani .

    BalasHapus
  4. Nama:Rika kristiani Saragih
    Nim:05101007099
    Jurusan:Agroekoteknologi
    Kelas:C


    Tantangan Baru terhadap Strategi Pembangunan

    Setiap hidup pasti ada tantangan yang akan dihadapai ,begitu juga dengan pembangunan yang baru maka otomatis tantangan itu ada,tetapi dengan adanya tantangan itu membuat semangat dan strategi kita akan semakin meningkat baik dalam segala hal yang sifatnya untuk memajukan atau stategi apa pun akan kita lakukan untuk mencapai pembangunan itu.


    Langkah-langkah dalam menghadapi tantangan yang baru yaitu:
    1. Prioritas Pembangunan Pertanian Pemerintah
    2. Strategi Swasembada Pangan Berkelanjutan
    3. Langkah ke Depan


    Dengan adanya langkah2 tersebut maka tantangan pembangunan akan dapat dilewati dengan bantuan infrastruktur yang ada di masyarakat yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan petani dan cita-iita petani dapat dicapai dan kehidupan petani tidak akan selamnay dianggpap rendah .Kita sebagai generasi muda harus mampu menghadapi setiap tantangan yang ada dan mencari jalan keluar yang baik.
    Semoga pertanian Indonesia semakin maju...
    Hidup pertanian
    Jayalah pertanian

    BalasHapus
  5. sinta
    05101007129
    agroekoteknologi

    Dalam merencanakan pembangunan dan membuat program pembanguan. Pemerintah harus mempunyai strategi yang benar - benar mengguntungkan bagi segala pihak. Seperti pembangunan dalam pendidikan , pemerintah harus memikirkan masyarakat lokal atau masyarakat yang berada di daerah terpencil.
    Pembangunan yang baik adalah pembagunan yang mempunyai tahap - tahap dalam proses pembagunan tersebut. sesuai dengan wacana yang ada di atas.
    Masyarakat merupakan personal yang paling penting dan paling utama akan menentukan pembanguan dalam segala bidang.

    BalasHapus
  6. Nama : Sri Agustina
    NIM : 05101007106
    Kelas : C

    Pertanian di Indonesia harus memiliki strategi dalam merencanakan suatu program yang berkaitan dengan proses pembangunan sektor pertanian.
    Dengan adanya strategi yang telah direncanakan diharapkan dapat menciptakan sistem pertanian yang unggul dan bernilai ekonomis.

    BalasHapus
  7. Nama : Nira Komang
    Nim : 05101007097
    Prodi : Agroekoteknologi
    Kelas : C

    Dalam dunia pertanian di Indonesia pemerintah sangat perlu suatu strategi yang baik untuk merencanakan bagaimna kedepannya dunia pertanian di Indonesia. Dan juga pemerintah perlu mementingkan kesejahteraan masyarakat agar strategi itu mampu diterima oleh masyarakat dan mampu menciptakan sistem pertanian yang mampu mensejahterakan masyarakat baik dalam segala asfek dan memberikan fasilitas teknologi yang baik agar pertanian di Indonesia bisa maju kedepannya.

    BalasHapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Nama : Eka Yulia Bastari
    Nim : 05101007100
    Prodi : Agroekoteknologi
    Kelas : C

    Menurut saya pembangunan pertanian sebenarnya tidak terlalu rumit, yaitu apakah terdapat peningkatan kesejahteraan petani atau belum; serta apakah sektor pertanian telah ditempatkan sebagai landasan pembangunan ekonomi yang bervisi kesejahteraan dan keberlanjutan dari pembangunan ekonomi itu sendiri. Bagi Indonesia, apa pun tantangannya, strategi pembangunan pertanian dapat dikatakan berhasil apabila mampu berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga tidak semata berorientasi pada peningkatan produksi fisik sekian macam komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan. Kriteria keberhasilan itu seharusnya dapat diukur dari perbaikan tingkat pendapat rumah tangga petani (dan pelaku di sektor lain), peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta perbaikan indikator makro seperti pengurangan angka kemiskinan dan pengangguran.

    BalasHapus
  10. Nama : Lina Marlina
    Nim :05101007109
    Prodi : Agroekoteknologi
    Kelas : C

    Menurut Saya dalam melakukan pembangunan pertanian pastinya akan mendapat persoalan –persoalan yang dapat menghambat pembangunan tersebut, pertanian merupakan sector utama dalam pembangunan perekonomian di suatu Negara karena sector pertanian memegang peranan penting dalam menyediakan sumber pangan bagi dunia, di Negara Indonesia pembangunan perekonomian dikaitkan dan dititikberatkan pada pembangunan sector pertanian ( prioritas utama) karena kebanyakan masyarakatnya bermatapencaharian sebagai petani, dan pertanian dapat menyediakan bahan- bahan mentah yang murah dan pertanian dianggap sebagai sector pemimpin yang diharapkan dapat mendorong perkembangan sector- sector lainnya. Dan dalam membangun pertanian tersebut akan mendapatkan tantangan yang berat karena banyak persoalan- persoalan yang dihadapi salah satunya yaitu dalam membangun di sector pertanian kebanyakan tenaga kerja yang semakin minim karena banyak orang beranggapan bahwa pertanian tidak akan memberikan kehidupan yang layak, dari sector kelembagaan yang kurang terorganisir secara baik oleh pemerintah, kenaikan jumlah penduduk dan tenaga kerja yang sangat cepat, dan kenaikan tersebut tidak didimbangi oleh kenaikan di sector industry, dan banyak lagi factor yang mengahambat pembangunan pertanian, dalam pelaksanaan pembangunan pertanian Negara- Negara berkembang harus memiliki model- model atau cara pembangunan pertanian yang tergolong berhasil dalam melaksanakan pembangunan pertanian salah satunya adalah dengan meningkatkan produksi dari hasil pertanian dan dapat memasarankannya secara baik,pembangunan pertanian dapat dapat berhasil jika terdapat pasar yang memang khusus untuk menjual hasil- hasil pertanian, adanay ateknologi yang maju, tersedianya transportasi untuk pengangkutan hasil produksi apalagi para petani yang ada di daerah terpencil, dan dala membangun pertanian yang maju hendaknya terdapat struktur organisasi yang mengatur system pertanian, sehingga dapat meningkatkan penghidupan petani dan kesejahteraan yang lebih sempurna bagi petani. Dan saya berharap pembangunan pertanian di Indonesia dapat berjalan dengan baik sehingga dapat meningkatkan system perekonomian dan program yang harus dijalankan pemerintah adalah melakukan usaha pertanian berkelanjutan sehingga hasil yang didapat lebih bernilai ekonomis tinggi dan dengan biaya yang seminim mungkin

    BalasHapus
  11. Nama : Febriansyah
    NIM : 05101007127
    Prodi : Agroekoteknologi
    Kelas : C

    Strategi pembangunan pertanian dalam menghadapi tantangan global dalam wacana ini bertumpuh pada pertanian yang komersial dan pertanian yang berkelanjutan. Pertanian yang komersial merupakan suatu sistem pertanian yang cenderung memiliki modal yang besar, tenaga kerja yang handal, hasil yang diperoleh untuk diekspor, dan memiliki sifat memperoleh keuntungan dari hasil pertanian yang ada sebesar mungkin. Sedangkan pertanian yang berkelanjutan adalah suatu sistem pertanian yang bertujuan menciptakan pertanian yang dapat mengurangi polusi-polusi dari proses pertanian dan memanfaatkan limbah yang dihasilkan semaksimal mungkin, sehingga dapat dikatakan bahwa pertanian yang berkelanjutan adalah suatu pertanian yang ramah lingkungan.
    Dua strategi tersebut saat ini sudah mulai berjalan dengan baik seiring majunya kebudayaan dan teknologi. Pertanian yang berkelanjutan dengan sifat yang komersil memang sepantasnya dijalankan lebih awal, sebelum maraknya isu-isu global sekarang. Semoga saja dikedepannya kondisi pertanian di negara kita ini akan lebih baik atau sama dengan sistem pertanian yang ada diluar negeri sana.

    BalasHapus
  12. posma andri octavia siagian
    05101007122
    agroekoteknologi


    menurut saya dalam pembangunan sosial itu suatu lembaga atau pemerintah harus mempunyai visi dan misi yang jelas,supaya mendapatkan suatu tujuan yang konkret dan dapat diterima dimasyarakat.
    dengan adanya strategi ataupun visi dan misi yang telah ditetapkan maka pembangunan sosial yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik, dan masyarakat dapat terbuka untuk turut membangun dan menjalankan jalannya pembangunan sosial tersebut.

    BalasHapus