Terima Kasih atas Kunjungannya

Senin, 02 Mei 2011

keragaan Persawahan Sumatera Selatan (sawah berkelanjutan)

Hasil pengkajian usahatani tanaman pangan (padi) di Provinsi Sumatera Selatan tanpa memperhitungkan biaya pengadaan infrastruktur di beberapa tipologi lahan oleh BPTP Sumsel menunjukkan bahwa hanya usahatani padi sawah di lahan irigasi dan lahan pasang surut yang dapat memberikan hasil memadai (Tabel 1). Sedang di lahan rawa lebak paling rendah dan di lahan kering berfluktuasi yang tergantung dari intenstas tanam dan kemiringan lereng. Sementara tingkat produksi lahan sawah irigasi tertinggi dan lahan rawa pasang surut terendah. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani padi sawah dengan target kuantitas hasil di lahan sawah irigasi merupakan sistem usahatani yang cukup baik untuk dikembangkan di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Setyawan dan Warsito (1999) mendapatkan bahwa tanah sawah di Tugu Mulyo, Sumatera Selatan didominasi oleh kaolinit dan masih memiliki kandungan basa-basa dan cadangan hara cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kontruksi pembentukan sawah di Sumatera Selatan akan mudah terbentuk dan daya dukung kesuburan tanah untuk produksi padi sawah cukup tinggi.
 Tabel 1. Analisis sistem usahatani tanaman pangan (padi) di beberapa tipologi lahan Propinsi Sumatera Selatan
 Hasil inventarisasi distribusi dan tingkat produksi beras pada tahun 2003 juga didapatkan bahwa pada kabupaten yang memiliki lahan sawah irigasi mengalami surplus produksi beras (Tabel 2). Surplus beras terjadi di Kabupaten OKU, OKI, MURA, MUBA dan Banyuasin yang sebagian wilayahnya berupa lahan sawah irigasi, sementara kabupaten/kota lainnya mengalami kekurangan (minus). Namun yang menjadi masalah wilayah-wilayah yang mengalami surplus beras ini justru menjadi wilayah kantong-kantong kemiskinan di Sumatera Selatan, seperti OKI dan Banyuasin. Keadaan ini menunjukkan bahwa pada wilayah sawah irigasi meskipun memiliki tingkat produksi beras tinggi namun belum mampu mensejahterakan masyarakat/petani. Hal ini terjadi antara lain sebagai akibat sistem produksi yang dilakukan masih mengacu pada pola tanam dengan didasarkan pada pola curah hujan, sehingga biaya produksi tinggi dan harga jual produk rendah. Pendayagunaan ketersediaan sumberdaya air irigasi yang tersedia sepanjang tahun di lahan sawah irigasi merupakan potensi daya saing spesifik wilayah (spasial) yang dapat memberikan nilai tambah bagi produk yang dihasilkan. Sistem produksi padi tanpa mengenal musim merupakan langkah strategis yang dapat dilakukan. Melalui sistem ini lahan sawah irigasi teknis dapat diatur waktu produksinya dan disebar merata sepanjang tahun untuk seluruh kawasan wilayah irigasi sesuai daya dukung yang ada. Waktu produksi pada saat ditempat lain tidak berproduksi (off season) akan memperoleh harga jual yang lebih baik (premium). Dari gambaran ini menunjukkan bahwa pengembangan sawah irigasi dengan pola tanam berantai merata sepanjang tahun sangat potensial untuk dapat memberikan dukungan yang baik bagi Provinsi Sumatera Selatan sebagai lumbung pangan dan mensejahterakan petani.
1.2  Pembangunan Pertanian melalui Sawah Irigasi Berkelanjutan
Beberapa kegiatan yang diharapkan dapat menunjang dan memberikan
kontribusi dalam meningkatkan keuntungan produktivitas pertanian dalam jangka
panjang, meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup
masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut:
·         Pengendalian Hama Terpadu
Pengendalian Hama Terpadu merupakan suatu pendekatan untuk mengendalikan hama yang dikombinasikan dengan metode-metode biologi, budaya, fisik dan kimia, dalam upaya untuk meminimalkan; biaya, kesehatan dan resiko-resiko lingkungan. Adapun caranya dapat melalui;
ü  Penggunaan insek, reptil atau binatang-binatang yang diseleksi untuk mengendalikan hama atau dikenal musuh alami hama, seperti Tricogama sp., sebagai musuh alami dari parasit telur dan parasit larva hama tanaman.
ü  Menggunakan tanaman-tanaman “penangkap” hama, yang berfungsi sebagai pemikat (atraktan), yang menjauhkan hama dari tanaman utama.
ü  Menggunakan drainase dan mulsa sebagai metode alami untuk menurunkan infeksi jamur, dalam upaya menurunkan kebutuhan terhadap fungsida sintetis.
ü  Melakukan rotasi tanaman untuk memutus populasi pertumbuhan hama setiap tahun .
·         Konservasi Lahan
Beberapa metode konservasi lahan termasuk penanaman alur, mengurangi atau tidak melakukan pembajakan lahan, dan pencegahan tanah hilang baik oleh erosi angin maupun erosi air. Kegiatan konservasi lahan dapat meliputi:
ü  Menciptakan jalur-jalur konservasi.
ü  Menggunakan dam penahan erosi.
ü  Melakukan penterasan.
ü  Menggunakan pohon-pohon dan semak untuk menstabilkan tanah.
·         Menjaga Kualitas Air/Lahan Basah
Konservasi dan perlindungan sumberdaya air telah menjadi bagian penting dalam pertanian. Banyak diantara kegiatan-kegiatan pertanian yang telah dilaksanakan tanpa memperhatikan kualitas air. Biasanya lahan basah berperan penting dalam melakukan penyaringan nutrisi (pupuk anoraganik) dan pestisida. Adapun langkah-langkah yang ditujukan untuk menjaga kualitas air, antara lain;
ü  Mengurangi tambahan senyawa kimia sintetis ke dalam lapisan tanah bagian atas (top soil) yang dapat mencuci hingga muka air tanah (water table).
ü  Menggunakan irigasi tetes (drip irrigation).
ü  Menggunakan jalur-jalur konservasi sepanjang tepi saluran air.
ü  Melakukan penanaman rumput bagi binatang ternak untuk mencegah peningkatan racun akibat aliran air limbah pertanian yang terdapat pada peternakan intensif.
·         Tanaman Pelindung
Penanaman tanaman-tanaman seperti gandum dan semanggi pada akhir musim panen tanaman sayuran atau sereal, dapat menyediakan beberapa manfaat termasuk menekan pertumbuhan gulma (weed), pengendalian erosi, dan meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah.

·         Diversifikasi Lahan dan Tanaman
Bertanam dengan memiliki varietas yang cukup banyak di lahan pertanian dapat mengurangi kondisi ekstrim dari cuaca, hama penggangu tanaman, dan harga pasar. Peningkatan diversifikasi tanaman dan jenis tanaman lain seperti pohonpohon dan rumput-rumputan, juga dapat memberikan kontribusi terhadap konservasi lahan, habitat binatang, dan meningkatkan populasi serangga yang bermanfaat. Beberapa langkah kegiatan yang dilakukan;
ü  Menciptakan sarana penyediaan air, yang menciptakan lingkungan bagi katak, burung dan binatang-binatang lainnya yang memakan serangga dan insek.
ü  Menanam tanaman-tanaman yang berbeda untuk meningkatkan pendapatan sepanjang tahun dan meminimalkan pengaruh dari kegagalan menanam sejenis tanaman saja.
·         Pengelolaan Nutrisi Tanaman
Pengelolaan nutrisi tanaman dengan baik dapat meningkatkan kondisi tanah dan melindungi lingkungan tanah. Peningkatan penggunaan sumberdaya nutrisi di lahan pertanian, seperti pupuk kandang dan tanaman kacang-kacangan (leguminosa) sebagai penutup tanah dapat mengurangi biaya pupuk anorganik yang harus dikeluarkan. Beberapa jenis pupuk organik yang bisa digunakan antara lain:
ü  Pengomposan
ü  Penggunaan kascing
ü  Penggunaan Pupuk Hijauan (dedaunan)
ü  Penambahan nutrisi pada tanah dengan emulsi ikan dan rumput laut.
·         Agroforestri (wana tani)
Agroforestri merupakan suatu sistem tata guna lahan yang permanen, dimana tanaman semusim maupun tanaman tahunan ditanam bersama atau dalam rotasi membentuk suatu tajuk yang berlapis, sehingga sangat efektif untuk melindungi tanah dari hempasan air hujan. Sistem ini akan memberikan keuntungan baik secara ekologi maupun ekonomi. Beberapa keuntungan yang diperoleh dari pengelolaan lahan dengan sistem agroforestri ini antara lain:
ü  Dapat diperoleh secara berkesinambungan hasil tanaman-tanaman musiman
dan tanaman-tanaman tahunan.
ü  Dapat dicegah terjadinya serangan hama secara total yang sering terjadi pada tanaman satu jenis (monokultur).
ü  Keanekaan jenis tanaman yang terdapat pada sistem agroforestri memungkinkan terbentuknya stratifikasi tajuk yang mengisi ruang secara berlapis ke arah vertikal. Adanya struktur stratifikasi tajuk seperti ini dapatmelindungi tanah dari hempasan air hujan, karena energi kinetik air hujan setelah melalui lapisan tajuk yang berlapis-lapis menjadi semakin kecil daripada energi kinetik air hujan yang jatuh bebas.
·         Pemasaran
Petani dan peternak mengakui bahwa meningkatkan pemasaran merupakan suatu langkah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik. Adapun cara yang dapat dikembangkan antara lain:
ü  Pemasaran langsung melalui surat permintaan, pasar petani, restoran lokal, supermarket, dan kios-kios pasar tradisional.
ü  Menggunakan bisnis usaha kecil produk lokal sebagai bahan mentah makanan olahan.
Keberhasilan pembangunan pertanian terletak pada keberlanjutan pembangunan pertanian itu sendiri. Konsepsi pembangunan pertanian berkelanjutan tersebut diterjemahkan ke dalam visi pembangunan pertanian jangka panjang yaitu “Terwujudnya sistem pertanian industrial berdaya saing, berkeadilan dan berkelanjutan guna menjamin ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pertanian” dan diimplementasikan ke dalam tiga program jangka menengah 2005-2009 yaitu (1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan, (2) Program Peningkatan Nilai Tambah dan Dayasaing Produk Pertanian; dan (3) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani. Oleh karena itu sawah irigasi berkelanjutan dapat memberikan prospek yang lebih menguntungkan, baik secara ekonomi, ekologi, kesehatan dan lain lain sehingga pembangunan pertanian akan lebih mudah untuk direalisasikan.

2 komentar:

  1. setelah saya membaca dengan seksama, saya mendapat suatu inspirasi tentang pertanian yang da di sumsel, dimana sistem pertanian di sumsel melakukan sistem pembangunan pertanian melalui irigasi sawah berkelanjutan, sistem pertanian berkelanjutan mempunyai bentuk2 yang mendukung sistem pertanian tersebut antara lain :
    1. pengendalian hama terpadu
    2.konservasi lahan
    3.menjaga kualitas lahan
    4.diversifikasi lahan
    5. tanaman pelindung
    6.pengelolahan nutrisi tanaman
    7.agroforesti, dan
    8.pemasaran

    itu semua bertujuan untuk menjalankan sitem pertanian tersebut.

    by : boy aron sianipar

    BalasHapus
  2. sumsel walaupun swasembada tapi masih jauh dari istilah "ketahanan pangan"

    BalasHapus